Koleksi Pic #2

Selasa, 21 September 2010

Koleksi Pic #1

Kamis, 16 September 2010




Lihat Istri Dipijat

Selasa, 14 September 2010




Awalnya Pada hari selasa, kebetulan gua ama istri gua cuti kerja, lalu kami berniat untuk cari makan siang. Di dekat tempat makan tersebut, ternyata ada 1 ruko pijat reflexi. Di tempat reflexi tersebut menurut penjelasan pemijatnya tidak hanya kaki saja yg di pijat tapi juga seluruh badan, dari pundak kepala, pundak sampai kaki, dan pemijat nya semua laki-laki. Kebetulan pada hari biasa masih sepi dan cuma ada 2 pemijat.
Ditempat itu ada 2 bilik kamar yg hanya ditutup kain untuk yang mau dipijat semuanya dan tempat beberapa tempat duduk untuk yang mau dipijat kakinya saja . Kita berdua akhirnya masuk kesana untuk coba pijat reflexinya, tp karena gua laper banget, makanya gua suruh istri gua masuk dan gua cari makan. Sebelum pergi gua liat dulu seperti apa sih dipijatnya, istri gua yg memang hanya memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan, memang keliatan seksi sekali. Istri gua kemudian berbaring dengan santai dan pertama2 memang dipijit telapak kaki, setelah beberapa saat memperhatikan kemudian gua pamitan untuk cari makan di keluar.
Setelah selesai makan, gua balik lagi ke tempat refleksi itu, dan gua liat tidak ada orang lagi di depan, jadi gua langsung masuk ke dalam, karena tidak mau menggangu gua hanya duduk2 di depan bilik kamar istri gua. Sekilas gua dengar suara leguhan istri gua, tp itu mungkin karena enak di pijit, tapi karena penasaran akhirnya gua coba intip di balik kain bilik kamar tsb. ternyata istri gua memang sedang menikmati pijatan sang pemijat. Pemijat tsb. mulai memijat paha istri gua yang putih, pemijat itu meminta agar istri gua tidur tengkurap mengharap tempat tidur.
Lalu pemijat itu trus memijat paha istri gua, kemudian meminta dengan sopan agar celana pendek nya di buka saja, karena agak menggangu. Istri gua pertama menolak, tp karena di kasih keterangan yang menyakinkan akhirnya celana istri gua dibuka juga, tp dengan syarat ditutup selimut. Waktu gua liat istri gua buka celana, langsung jantung gua berdebar kencang, ada perasahaan suka melihat istri gua di sentuh oleh lelaki lain. Setelah ditutupi kain putih, si pemijat juga langsung mulai memijat di daerah paha, gua liat sempat menyentuh pantat nya dan daerah V nya, istri gua mungkin percaya sama si pemijat atau memang sedang menikmati, krn dia tidak protes sama sekali, dan ini membuat si pemijat trus memijat daerah paha dan sekitarnya. Melihat itu gua jadi tambah gila, sambil menggosok si adik yg memang sudah tegang berat.
Si pemijat mungkin sengaja atau tidak, membuat kain penutupnya agak terjatuh, sehingga dia bisa melihat langsung paha istri gua yang putih mulus, dengan dibungkus cd saja. Sempat si pemijat terdiam melihat pemandangan tsb. dan gau perhatikan juga ada tanda basah di cd istri gua. Tanpa sadar istri gua , mungkin juga keenakan, trus dipijat tanpa dilindungi kain, ini membuat si pemijat makin berani mencoba meijat daerah pantat dan selankangan istri gua. Akhirnya si pemijat mengambil kembali kain yg jatuh dan menutupi badan istri gua lagi, tp yg buat gua kaget, si pemijat meminta istri gua untuk membuka bajunya karena akan di pijat daerah punggung dan leher, setelah di beri penjelasan akhirnya istri gua membuka bajunya sambil masih tiduran, jadi si pemijat tidak melihat krn ditutupi kain.
Istri gua sekarang hanya menggunakan bh dan cd saja, ntah apa yang membuat dia berani spt itu, apa ada hipnotis ya? tp gua sangat menikmati pemandangan ini. setelah beberapa saat memijat daerah punggung, si pemijat meminta ijin untuk membuka kain krn ingin dikasih minyak punggungnya, istri gua hanya mengganguk saja, tp tanpa sadar kali, si pemijat juga membuka bra istri gua dan anehnya istri gua diam saja. Lalu si pemijat mulai menggosok punggung istri dan gua intip si pemijat juga kadang2 melihat pinggiran tete istri gua yg keliatan dan juga sempat menyentuh nya, krn bh nya sdh terlepas ke samping. Kemudian si pemijat memijit leher dengan sentuhan yang lembut, kayakya ini membuat istri gua terangsang, terdengar dari suaranya yang mendesah.
Melihat situasi itu si pemijat kemudian mencoba membuka kain dan mulai memijat daera pantat adn sekitarnya dan ini membuat istri gua tambah terangsang keliatan sekali cd nya yg ada tanda basah. Kemudian si pemijat dengan sopan membuka cd istri gua tanpa ijin lagi, dan dia memulai aksinya dengan menggosok gosok daerah selangkangan istri gua. Istri gua sempat bilang jangan tapi si pemijat itu dengan lembut mengatakan tidak apa2 nikamati saja. Gua bingung kok istri gua nurut saja, ada perasaan cemburu tp masih kalah dengan rangsangan hebat melihat istri gua di sentuh oleh orang lain (apa ini kelainan ya?). Si pemijat sambil membuka celananya dengan 1 tangan krn tangan yg 1 lagi masih menggosok2 daerah clitoris di selangkangan istri gua. Terlihat kontol si pemijat sudah ngaceng berat dan ukurannya cukup besar dengan bulu2 yg tidak terlalu lebat, mungkin baru di cukur, ketika akan membuka baju nya, si pemijat mengkat pantat istri gua sedikit dan langsung menjilat nya, sehinggan dia dapat membuka bajunya. Istri gua yang di jilat meki nya langsung keliatan spt tersengat aliran listri, dan tidak berapa lama kemudian keliatan istri gua mengejang krn klimaks nya.
Si pemijat tersenyum sinis, krn telah berhasil membuat istri gua klimaks. Setelah sama2 telanjang kemudian si pemijat membalikan badan istri gua, sehinggan kelihatan lah payudaranya yg indah dengan putih berwarna hitam yg sdh menegang, tp dengan masih malu2 istri gua menutupi dadanya dan bilang takut suaminya datang, dan dengan halus si pemijat bilang tidak usah takut krn gua masih sendang makan di luar. Akhirnya karena rangsangan yang hebat , istri gua membuka tangannya dan oleh si pemijat tangan istri gua di pegang ke samping kepala istri gua, sehinggan dengan leluasa si pemijat bisa melihat dada adn ketiak istri gua yang mulus dan wangi. Si pemijat mungkin penggemar ketiak karena ketiak istri gua di jilat dan di ciumi terus, sehingga istri gua kegelian dan terangsang hebat.
Kemudian si pemijat mulai melepas tangan istri gua tp posisi tangannya tetap terlentang di samping kepala, lalu mulai menciumi payaudara istri gua yang masih kencang krn kami blm mempunyai anak. Istri gua keliatan sangat menikmati puting nya di isap dan di jilat. Setelah selesai menikmati payudara istri gua di mulai menjilat vagina istri gua yg sdh basah, krn mungkin sdh tidak tahan, akhirnya si pemijat ingin memasukkan kontol nya tp sebelumnya dia melap vagina istri gua, mungkin karena sdh basah dengan cairan vagina dan ludah nya. ketika mau masuk istri gua keliatan agak kaget mungkin karena agak sakit sebab kontolnya si pemijat lebih besar dari gua punya, mungkin itu yang ingin dirasakan oleh istri gua. Istri gua pernah bilang kontol gua ngak besar dan dia kurang menikmatinya, tp mau gimana lagi, krn sdh dikasih seperti ini. Si pemijat akhirnya berhasil memasukan kontolnya dan mulai menyodoknya serta tidak lupa menciumi payudara istri gua dan juga ketiaknya secara bergantian.
Gua yang sdh tidak tahan akhirnya mengocok dan mengeluarkan mani gua di sapu tangan yg gua bawa. Si pemijat setelah 10 menit keliatan mau klimaks, istri gua bilang jangan di buang didalam, akhirnya si pemijat mencabut kontolnya dan membuang mani nya di badan istri gua, sampai kena ke muka istri gua. Istri gua keliatan puas sekali. Setelah istrihat sebentar gua liat mereka langsung beres2 dan si pemijat dengan mesra me lap air main di tubuh dan muka istri gua serta memakaikan bh istri gua dengan meremas remas lagi dan mencium leher istri gua dengan mesranya. karena takut gua dateng maka, mereka membereskan semuanya dengan rapi, gua diam diam langsung keluar, dan kemudian masuk lagi, gua liat istri gua dengan wajah cerah, sedang duduk dibangku ruang tunggu dan mengajak gua pulang.
****
Berawal dari sahabatku Arman yang bercerita tentang seorang tukang pijat yang hebat dan bisa dipanggil ke rumah, aku jadi tertarik. Apalagi ketika ia berbicara tentang kemampuan tukang pijat itu meningkatkan gairah dan kemampuan seks wanita dengan pijatan supernya. Arman bercerita dengan cukup detail bagaimana tukang pijat itu yang katanya bernama Pak Daru, kakek usia kepala tujuh melakukan pijatan super pada istrinya. Hasilnya sungguh luar biasa. Aku jadi ingin mencobanya..
“Tapi loe harus inget, waktu dipijat sama Pak Daru istri loe harus bugil total. Mau nggak dia?” Arman bertanya padaku.
“Hah? Dipijat bugil? Nanti istri gue diapa-apain ama dia?
“Ya enggak laah.. Loe juga ada disitu koq. Lagian Pak Daru itu udah tua banget. Udah gitu dia juga pemijat profesional. Gue jamin ngga masalah. Tapi istri loe harus setuju dulu.”
“Nanti gue coba tanya dia deh..”
“Pokoknya sip banget deh!”
Malamnya aku bicarakan hal itu dengan Vie istriku. Aku ceritakan apa yang kudengar dari Arman sambil memeluk tubuh mungilnya. Mulanya dia tertarik tetapi ketika mendengar bahwa ia harus telanjang bulat mukanya langsung merah padam.
“Malu ah.. telanjang di depan orang lain” protesnya.
“Tukang pijatnya udah tua. Lagipula menurut Arman istrinya bilang dipijatnya enak dan tangannya sama sekali tidak menyentuh atau meraba memek koq”
“Ih..” muka Vie semakin merah.
“Kenapa khusus cewek?”
“Nggak tau juga. Tapi coba dulu deh. Siapa tahu nanti ketagihan.”
Vie mencubit perutku, tapi akhirnya mau juga dia mencoba. Besoknya kuhubungi Arman untuk menanyakan cara menghubungi Pak Daru. Setelah itu kucoba menghubungi Pak Daru dari nomor HP yang kudapat dari Arman. Singkatnya Pak Daru akan datang ke rumahku esok malamnya dengan perlengkapannya. Setelah itu kuberitahu Vie. Esok malamnya sesuai janji Pak Daru tiba di rumahku. Perawakannya kurus hitam dan kelihatannya memang sudah tua sekali. Apa bisa dia melakukan pijat? Aku terheran-heran sendiri sementara Vie hanya melirikku dengan pandangan ragu. Kami menuju ke ruang tamu dalam dan aku menyingkirkan meja tamu untuk mendapatkan tempat yang luas. Aku sudah memastikan kalau pembantu kami Darsih sudah masuk ke kamarnya. Sejenak basa-basi, Pak Daru langsung “To the point” menghamparkan selimut tebal di lantai.
“Silakan Ibu berbaring tengkurap di atas sini” katanya sambil menunjuk selimut sebagai alas.
“Maaf, tapi saya minta Ibu melepas pakaian” sambungnya lagi.
Wajah Vie merona merah. Dia kelihatan nervous karena itu aku membantunya melepas dasternya sehingga hanya tinggal mengenakan bra dan celana dalam.
“Untuk sementara begitu saja. Silahkan, Bu” Pak Daru memotong.
Vie berbaring tengkurap diatas selimut. Pak Daru mengeluarkan dua botol kecil obat yang menurutnya adalah obat ramuan rahasia turun temurun. Kemudian ia membuka yang bertutup hijau dan menggosokkan minyak tersebut pada kedua telapak tangannya. Ia mulai memijat bagian belakang hingga samping kepala Vie dengan perlahan. Aku duduk menyaksikan. Entah kenapa saat itu aku mulai terangsang membayangkan nantinya tubuh istriku akan dijamah oleh kakek tua ini. Tentu saja di bawah sana penisku menegang.
Pijatan di kepala beralih ke tengkuk Vie yang mulus dan dipenuhi rambut halus. Nampaknya Vie merasa enak dengan pijatan Pak Daru di kepala dan tengkuknya. Ternyata kakek tua ini hebat pijatannya. Dari tengkuk diteruskan ke bahu Vie yang terbuka dan dilanjutkan ke lengan sampai telapak tangan. Setelah itu Pak Daru meminta agar istriku melepas tali bra di punggungnya. Vie melepas kaitan branya sehingga bra tersebut sudah tidak menutupi tubuh Vie dan hanya tergeletak diantara selimut dan kedua susunya yang tergencet sehingga menyembul ke samping. Pak Daru mengolesi punggung Vie dengan minyak dari botol pertama dan mulai mengurut serta memijat punggung. Vie tampak menikmati pijatan ini.
“Maaf Bu, tapi selanjutnya celana dalam harus dilepas. Bagaimana kalau suami Ibu yang melepasnya?” Pak Daru tiba-tiba berkata.
Wajah Vie memerah lagi. Aku mengikuti permintaan Pak Daru melepas celana dalam Vie tanpa mengubah posisinya yang tengkurap. Pantat Vie yang indah dan celah vaginanya terlihat jelas membuat penisku semakin tegang. Pak Daru melumuri dua bongkahan pantat Vie dengan minyak dan segera memijat dengan perlahan. Kali ini Vie mengeluarkan suara tertahan. Jelas Vie mulai terangsang birahinya dengan pijatan Pak Daru. Apalagi ketika Pak Daru memijat pangkal paha bagian dalam, tarikan nafas Vie berubah menjadi lebih berat dan matanya terpejam. Pak Daru tetap memijat seperti tidak terjadi apa-apa. Kakek tua itu memijat pantat, paha dan kemudian betis hingga akhirnya melakukan pijat di telapak kaki.
“Ini adalah salah satu tahap penting dalam pijatan ini” Pak Daru menjelaskan.
“Terdapat titik-titik penting di telapak kaki untuk meningkatkan gairah” lanjutnya.
Kemudian ia mengambil botol minyak kedua bertutup merah yang dari tadi belum pernah dipakainya. Digunakannya untuk memijat telapak kaki Vie. Kali ini pijatannya sangat intensif dan memakan waktu cukup lama. Terkadang Vie merintih, mungkin pijatan si kakek cukup kuat.
“Maaf Bu, untuk tahap berikutnya saya akan memijat di daerah bagian depan tubuh. Sebaiknya Ibu duduk bersila membelakangi saya dan menghadap ke arah Pak Saldy agar saya tidak melihat tubuh bagian depan Ibu.” kata Pak Daru setelah selesai memijat kaki istriku.
Kali ini kelihatannya Vie sudah mulai terbiasa dan kemudian ia mengambil posisi duduk bersila membelakangi Pak Daru. Tubuh indah Vie yang telanjang bulat berhadapan denganku. Pak Daru kembali menggosokkan minyak kedua pada telapak tangannya. Pak Daru terlebih dahulu meminta persetujuan aku dan Vie.
“Saya minta izin kepada Pak Saldy dan Ibu Vie untuk melakukan pijatan di tubuh bagian depan Ibu Vie..”
“Silakan, Pak Daru” jawabku
“Silakan..” jawab Vie.
Langkah pertama Pak Daru adalah melumuri bagian sekitar vagina Vie dengan minyak dari botol bertutup merah dan mulai melakukan pijatan di daerah itu dari belakang. Walaupun tidak menyentuh vagina, tetapi tangannya memijat mencakup pangkal paha, pinggul depan, termasuk daerah yang ditumbuhi bulu kemaluan. Mulut Vie sedikit terbuka. Aku tahu Vie merasakan nikmat disamping rasa malu. Pijatan Pak Daru pasti membuat birahinya naik ke ubun-ubun. Beberapa kali tangannya terlihat seakan hendak menyusup ke dalam celah vagina Vie yang membuat Vie menahan nafas tetapi kemudian beralih. Bulu kemaluan Vie dibasahi oleh minyak pijat Pak Daru sementara Vaginanya basah oleh cairan nafsunya.
Pak Daru melanjutkan pijatannya ke bagian perut Vie, dan memijat perut terutama bagian pusar sehingga membuat Vie kegelian. Hanya sebentar saja, setelah itu Pak Daru meminta Vie mengangkat tangannya.
“Maaf Bu, tapi ini adalah tahap terakhir dan saya harus memijat di bagian ketiak dan payudara. Coba angkat kedua tangan Ibu.”
Vie mengangkat tangan dan meletakkan kedua tangannya di atas kepala. Pak Daru memulai pijatannya di daerah ketiak dari belakang.
“Ihh.. geli pak..” Vie menggelinjang.
“Ditahan Bu. ”
Pak Daru mengabaikan Vie yang sedikit menggeliat menahan geli dan melanjutkan pijatannya di ketiak Vie. Setelah itu Pak Daru mengambil minyaknya lagi dan dituangkan ke telapak tangannya. Selanjutnya dari belakang tangannya meraup kedua gunung susu milik Vie yang langsung membuat Vie mendesah. Pak Daru melakukan massage lembut pada susu Vie yang sudah tegang. Terkadang kakek itu melakukan gerakan mengusap. Jari-jari terampil yang memijat pada kedua susunya membuat Vie sangat terangsang dan lupa diri, mengeluarkan suara erangan nikmat.
Aku melotot melihat pemandangan luar biasa itu. Payudara istriku yang berusia 27 tahun, mulus, kenyal, dan berlumur minyak sedang dicengkeram dan diusap oleh tangan kasar hitam seorang kakek berusai 70-an, membuatku sangat bernafsu. Berbeda dengan Pak Daru yang sama sekali tidak bereaksi apa-apa, Vie merintih dan mendesah. Posisinya sudah berubah tidak lagi duduk bersila, tetapi duduk mengangkang memperlihatkan vaginanya yang sudah becek kepadaku sambil tangannya mencengkeram rambut.
“Ukhh..” kali ini Vie mendesah keras. Aku sangat terangsang mendengarnya. Ingin sekali aku menggantikan Pak Daru memijat susu Vie.
Pak Daru menarik puting susu Vie dengan telunjuk dan jempolnya dengan perlahan sehingga membuat Vie mengeluarkan suara seperti tercekik. Sampai akhirnya Vie merintih pelan, panjang. Vaginanya banjir. Hebat sekali pijatan si kakek ini.
“Saya rasa sudah cukup. Silakan Ibu mengenakan pakaian. Sementara itu ada yang ingin saya bicarakan dengan Pak Saldy” Pak Daru menyudahi aksinya.
“Ya Pak?”
Pak Daru menyerahkan sebuah botol kecil berisi carian kepadaku.
“Apa ini, Pak Daru?”
“Pijatan saya itu membuat gairah seorang wanita meledak-ledak tetapi orgasmenya akan menjadi lebih cepat. Selain itu ini adalah ramuan untuk membuat susu wanita tetap kencang dan padat. Usapkan dengan gerakan memeras. Saya yakin Pak Saldy bisa.” bisiknya sambil tersenyum.
Setelah itu aku membayar Pak Daru dan ia pamit pulang. Vie sudah mengenakan pakaiannya lagi.
“Eh.. buka lagi bajunya. Aku mau coba hasil pijatan Pak Daru.” kataku.
Vie tidak menjawab, tetapi dari sinar matanya aku tahu saat ini dia sedang dalam gairah yang tinggi. Mukanya merah dan nafasnya memburu. Aku segera meraihnya dan mencium bibirnya. Ciuman yang ganas karena aku sendiri sejak tadi menahan nafsuku melihat tubuh Vie yang sedang dipijat. Vie membalas tak kalah bernafsu sambil melucuti pakaiannya sendiri dan langsung melucuti pakaianku sehingga kami berdua telanjang bulat di ruang tamu.
“Senggamai aku.. aku ingin segera ****** kamu masuk ke sini” Vie meracau sambil menunjuk vaginanya yang sudah basah kuyup sejak tadi.
“Beres sayang.. ”
Aku segera memutar tubuhnya menghadap dinding dan mencoba menyetubuhinya dari belakang. Vie segera mengambil posisi tangan bertumpu pada dinding. Dengan perlahan-lahan penisku menerobos vaginanya yang sempit dan licin. Adalah proses yang sangat nikmat luar biasa saat penis memasuki vagina. Aku pejamkan mataku merasakan sensasinya sementara Vie merintih nikmat. Sampai akhirnya seluruh penisku masuk de dalam vaginanya yang panas berlendir dan nikmat.
“Aahh..” Vie menghela nafas, tubuhnya bergetar.
Nikmat sekali. Vaginanya yang panas itu mencengkeram penisku dengan kuat. Jepitannya lebih hebat dari biasanya. Sementara dengan sudut mataku aku melihat kalau ternyata pembantu kami, Darsih, sedang mengintip dari balik dinding ruang tamu. Aku bisikkan ke telinga Vie tentang hal itu.
“Masa bodoh. Biar dia nonton kamu entotin aku.” Vie balas berbisik.
“Okee..”
Aku gunakan kakiku untuk mengambil bajuku dan mengeluarkan botol pemberian Pak Daru dengan tanganku tanpa melepas penisku yang sudah menancap. Lalu aku tuangkan pada tanganku.
“Apa itu..?” tanya Vie heran.
“Ini minyak dari Pak Daru, bagus buat payudara kamu”
“Ya udah.. cepetan! Terserah kamu mau ngapain. Yang penting garap aku sampai kamu puas.”
Aku segera mengusapkan tanganku yang berlumur minyak itu pada kedua susunya yang bergelantungan bebas. Lalu aku mulai mengocok vaginanya dengan lembut. Vie menghelas nafas dengan keras. Akh.. nikmat sekali rasanya sambil meremas daging kenyalnya. Tangan kanan di susu kanan, tangan kiri di susu kiri. Seiring kupercepat sodokanku, kumainkan puting susunya dan sesekali kuremas miliknya itu dengan lebih kuat. Rasanya menjadi lebih dahsyat terutama karena kami mengetahui bahwa kami bersanggama sambil ditonton Darsih secara sembunyi-sembunyi. Mungkin dia mengintip sambil onani, aku tidak perduli.
“Mhh.. terus.. aah.. ” Vie merintih terengah-engah. Seiring gerakan keluar masuk penisku di vaginanya semakin intens, Vie menggeliat.
Aku lepaskan tanganku dari payudaranya, membiarkan kedua daging menggairahkan itu bergelantung bergoyang-goyang mengikuti sodokan penisku. Tanganku berganti menggosok-gosok vaginanya yang berlepotan cairan nafsunya. sesekali kugesek klitorisnya sehingga Vie menjerit keenakan. Tiba-tiba tubuh Vie menyentak dan vaginanya terasa menyempit membuat penisku seperti diperas oleh dinding kenikmatannya. Lalu Vie melepaskan orgasmenya disertai erangan panjang dan kemudian ia terkulai. Benar kata Pak Daru, Vie orgasme cepat sekali. Aku terus menyodok vaginanya mengabaikan tubuhnya yang lemas. Tak lama Vie bangkit kembali nafsunya dan mulai merintih-rintih.
“Saldy sayaang.. aku.. ingin kamu.. entotin aku dengan kasaar..” Vie meracau membuat aku tercengang.
“Nanti kamu kesakitan..” jawabku cepat disela kenikmatan.
“Biaar.. masa bodoh.. aku sukaa.. aa.. ahh”
“As you wish.. Istriku yang cantiik..”
Aku keluarkan sebagian besar penisku dari vaginanya, kemudian dengan satu hentakan cepat dan kasar aku sodok ke dalam. Penisku terasa ngilu dan nikmat.
“Eaahh..” Vie menjerit keras.
“Aah..iya..ah.. begiituu..”
Aku lakukan gerakan tadi berulang diiringi jeritan-jeritan Vie. Berisik sekali.. mungkin tetangga mengira aku sedang menyiksa Vie. Entah apa yang ada di pikiran Darsih yang sedang mengintip.
“Teruuss.. sayaang.. remas susuku ini.. dengan kuat.. akh! Aku.. ingin merasakan.. tenagamu.. uuhh..”
Aku meraih susunya yang sejak tadi hanya berayun-ayun, kemudian sesuai keinginannya aku remas dengan kuat sambil terus menyodok vaginanya dengan kasar. Lagi-lagi Vie menjerit keras. Aku yakin ia kesakitan tapi bercampur nikmat.
“Lebih kuaatt.. lebih kuat dari itu..” Vie setengah berteriak.
“Jangan ngaco.. sayang..”
“Ngga apa ap.. aa.. aah..!”
Vie kembali orgasme. Sudah kepalang tanggung, aku ingin mencapai puncak secepatnya. Kukocok dengan cepat vagina Vie sampai pinggangku pegal. Vie mendesah lemah.
“Keluarin.. yang banyak di dalam..” katanya pelan.
“Aku.. sedang subur.. biar jadi anak..”
Tak lama aku merasakan denyutan di penisku yang menandakan aku sudah mendekati puncak. Dan akhirnya penisku menyemprotkan sperma yang sangat banyak dan berkali-kali ke dalam rahim Vie. Kami berdua jatuh berlutut di lantai sementara penisku masih bersarang di vaginanya.
“Anget..” Vie menggumam.
“Apanya?” tanyaku terengah-engah.
“Sperma kamu, di rahimku..”
“Emang biasanya dingin ya?”
“Yang sekarang lebih..”
Aku mengusap rambutnya, dan memeluknya dengan sayang. Sementara itu Darsih sudah menghilang. Puas sudah dia melihat “Live show” kami. Setelah itu kami berdua membersihkan tubuh kami, terutama Vie yang tubuhnya penuh minyak. Tetapi setelah selesai mandi Vie kembali ganas dan “Memperkosa” aku. Gila! Aku benar-benar KO malam itu.. kalah telak!

MELIHAT ISTRI DIPIJAT

Pada hari Selasa, kebetulan aku dan istriku cuti kerja. Kami berniat untuk mencari makan siang di luar. Di dekat tempat makan tersebut, ternyata ada satu ruko pijat refleksi. Di tempat refleksi tersebut, menurut penjelasan pemijatnya, tidak hanya kaki yang dipijat melainkan juga seluruh badan, dari kepala, pundak, sampai kaki. Ternyata semua pemijatnya laki-laki.
Kebetulan karena hari kerja dan belum waktunya makan siang, suasana masih sepi dan cuma ada dua pemijat. Di tempat itu ada dua kamar yang hanya ditutup kain untuk yang mau dipijat seluruh badan dan beberapa tempat duduk untuk yang mau dipijat kakinya saja.
Tadinya istriku mau kuantar ke Bersih Sehat tapi karena di sini juga ada tempat pijat, akhirnya kami putuskan kalau ia dipijat di sini saja. Aku sih paling geli dan tidak mau dipijat oleh lelaki, makanya kusuruh istriku saja yang masuk untuk dipijat.
“Ya sudah, sana gih kamu aja yang dipijat, Mah.”
“Papah gak mau coba juga?”
“Gak ah… ngapain juga dipijet cowok?” tukasku.
Istriku cuma mencibir gemas mendengar jawabanku. Ia sudah tahu kelakuanku emang.
“Ntar aku makan dulu ya ke luar. Laper nih. Kamu ambil yang paket 2 jam aja, Mah,” suruhku.
“Gak kelamaan?”
“Gak, aku kan nanti sekalian jalan-jalan dulu cari aksesoris buat mobil.”
Sebelum pergi kulihat dulu seperti apa sih dipijatnya. Pemijat yang bertugas saat itu tampaknya seorang pemuda Jawa berusia 20-an. Berkulit legam, bertubuh agak gempal dengan tinggi badan sekitar 160-an. Ia mengenakan seragam batik lengan pendek. Istriku yang hanya memakai celana pendek dan kaos ketat tanpa lengan memang kelihatan seksi sekali. Istriku kemudian berbaring dengan santai. Yang pertama-tama dipijat adalah telapak kaki. Setelah beberapa saat memperhatikan barulah aku pergi. Kubilang pada mereka kalau aku akan kembali dua jam lagi setelah pijatnya selesai.
Setelah selesai makan, aku balik lagi ke tempat refleksi itu. Kulihat tidak ada orang lagi di depan. Jadi aku langsung masuk saja ke dalam. Karena aku ternyata datang lebih awal dan tidak mau mengganggu istriku, aku hanya duduk-duduk di depan kamar tempat istriku dipijat.
Sekilas kudengar suara lenguhan istriku. Mungkin karena enak dipijat tapi karena penasaran akhirnya kucoba intip apa yang terjadi di balik kain yang menutupi kamar tersebut. Kebetulan di luar kamar memang cukup gelap tapi di dalam ruangan ada lampu yang memberi cukup penerangan.
Ternyata istriku memang sedang menikmati pijatan sang pemijat. Pemijat tersebut sedang memijati kaki istriku yang putih, mulai dari betis sampai paha. Entah kenapa, ada perasaan terangsang melihat istriku disentuh oleh lelaki lain.
Setelah beberapa lama memijat kedua kaki istriku, ia meminta dengan sopan agar celana pendeknya dibuka saja karena mengganggu. Istriku awalnya menolak.
Setelah diberi keterangan yang menyakinkan, akhirnya istriku mau juga membuka celananya tapi dengan syarat ditutupi selimut. Waktu kulihat istriku membuka celananya, langsung jantungku berdebar kencang. Entah kenapa, aku merasa terangsang melihat istriku telanjang di depan lelaki lain.
Setelah ditutupi kain putih, si pemijat langsung memijat kembali di daerah paha. Hanya saja sekarang mulai sesekali menyentuh pantat dan selangkangan istriku. Istriku entah percaya sama si pemijat atau memang jadi menikmatinya. Soalnya dia tidak protes sama sekali.
Rupanya ini membuat si pemijat akhirnya cuma berkonsentrasi memijat kedua paha istriku dan daerah selangkangannya. Melihat itu aku jadi tambah gila sambil menggosok si adik yang memang sudah tegang berat.
Entah sengaja atau tidak, si pemijat membuat kain penutup istriku bergeser dan akhirnya terjatuh sehingga dia bisa melihat tubuh bagian bawah istriku yang putih mulus yang terbungkus CD. Sempat si pemijat terdiam melihat pemandangan indah tersebut.
Kuperhatikan ada tanda basah di CD istriku. Mungkin karena keenakan, istriku terus dipijat tanpa dilindungi kain. Ini membuat si pemijat makin berani memijat daerah pantat dan selangkangan istriku. Cukup lama ia menjelajahi daerah vital istriku sampai kudengar jelas istriku mendesah-desah karena merasa nikmat diperlakukan seperti itu.
Yang membuatku kaget, si pemijat lalu meminta istriku untuk membuka bajunya karena akan dipijat daerah punggung dan lehernya. Yang lebih membuatku kaget, istriku langsung membuka bajunya tanpa perlu diberi pengertian lagi sehingga sekarang ia hanya menggunakan BH dan CD. Entah apa yang membuat dia berani seperti itu, apa ada unsur hipnotis ya? Yang jelas, lebih gila lagi, ternyata aku sangat menikmati pemandangan ini.
Setelah beberapa saat memijat daerah punggung, si pemijat meminta izin untuk membuka bra istriku karena punggungnya akan diolesi minyak. Istriku cuma mengganguk. Begitu mendapat restu istriku, si pemijat langsung membuka kait bra istriku dengan tangkasnya. Sementara istriku diam saja. Kini si pemijat mulai menggosok punggung istriku tanpa ada penghalang apa-apa lagi. Kulihat si pemijat juga sesekali melihat pinggiran tetek istriku yang kini kelihatan karena BH-nya sudah terlepas ke samping. Bahkan sesekali ia pun menyentuhnya!
Kemudian si pemijat memijat leher istriku dengan sentuhan yang lembut. Kayakya ini membuat istriku terangsang, terdengar dari suaranya yang mendesah. Melihat situasi itu si pemijat kembali memijat daerah pantat dan sekitarnya. Ini membuat istriku tambah terangsang. Istriku yang tadinya diam saja mulai menggeliat-geliat karena selangkangannya dirangsangi si pemijat.
Tanpa minta izin lagi, si pemijat dengan halus membuka CD istriku! Sama sekali tak kulihat penolakan dari istriku. Mungkin pikirannya sudah hilang karena keenakan dirangsangi. Si pemijat mulai menyentuh kemaluan istriku dan kulihat ia langsung memasukkan jarinya ke dalam vagina istriku!
“Oouuh…. jangan…” sempat kudengar istriku berbisik tertahan saat vaginanya ditembus jemari si pemijat.
“Nggak apa-apa, Ci… santai aja… dinikmatin aja…” bisik si pemijat dengan penuh percaya diri sambil satu tangannya dengan lembut mengusapi punggung istriku yang telanjang. Sementara dengan tangannya yang satu lagi, ia menambah jarinya yang masuk ke dalam vagina istriku.
Kulihat istriku langsung tak berdaya sama sekali mendapatkan serangan seperti itu. Tak kudengar lagi protesnya. Yang kudengar kini hanya desahannya dan geliat tubuhnya yang merespons rangsangan hebat yang diterimanya dari si pemijat. Sementara satu tangannya tanpa ampun mengobok-obok vagina istriku, tangannya yang satu lagi menggerayangi dan mengusapi seluruh tubuh istriku dengan lembut.
Aku bingung kok istriku nurut saja. Ada perasaan cemburu tapi masih kalah dengan rangsangan hebat melihat istriku disentuh dan dirangsangi oleh orang lain (apa ini kelainan ya?).
Akhirnya setelah beberapa lama, si pemijat meningkatkan intensitas permainan jemarinya di dalam vagina istriku. Akibatnya, kulihat istriku menegang dan seperti kesetrum. Badannya bergoyang-goyang seperti ayam disembelih. Suaranya terpekik tertahan-tahan menahan gejolak orgasme yang melanda sekujur tubuhnya. Si pemijat dengan tangannya yang bebas menggenggam tangan istriku. Tampak istriku balas menggenggam tangan si pemijat dengan keras sekali. Aku benar-benar terangsang melihat istriku akhirnya mencapai puncaknya dengan jari-jemari si pemijat.
Beberapa saat kemudian, tubuh istriku kelihatan melemah. Dadanya tampak jelas naik turun kecapekan. Nafasnya terdengar tersengal-sengal. Tangan istriku dan si pemijat masih saling menggenggam dan meremas-remas. Tampak istriku tersenyum kepada si pemijat manis sekali. Sementara itu, tangan si pemijat yang satu lagi masih memainkan jari-jemarinya di dalam vagina istriku yang tampak basah kuyup. Kali ini tentu saja iramanya sudah jauh lebih lembut. Istriku tampak sangat menikmati diperlakukan seperti itu.
Setelah beberapa lama, si pemijat lalu membuka celananya dengan satu tangan karena tangan yang satu lagi masih saja menggosok-gosok daerah klitoris di selangkangan istriku. Terlihat kontol si pemijat sudah ngaceng berat dan ukurannya cukup besar dengan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat, mungkin baru dicukur.
Ketika akan membuka bajunya, si pemijat mengangkat pantat istriku sedikit dan langsung menjilati vaginanya sebagai ganti jarinya yang sudah bekerja keras dari tadi. Karena kedua tangannya sudah bebas, sekarang si pemijat dapat membuka bajunya.
Selesai membuka bajunya, si pemijat masih terus dengan rakus menjilati bagian vital istriku. Istriku yang dijilati mekinya langsung kelihatan seperti tersengat aliran listrik. Tidak berapa lama kemudian kelihatan istriku mengejang karena mencapai klimaks untuk kedua kalinya.
Si pemijat tersenyum senang, karena telah berhasil membuat istriku mengalami multi orgasme. Setelah sama-sama telanjang, si pemijat membalikkan badan istriku, sehingga kelihatanlah payudaranya yang indah dengan puting berwarna hitam yang sudah menegang.
Walaupun keduanya kini sudah sama-sama bugil dan si pemijat tampak sudah siap benar untuk menyetubuhi istriku, istriku kelihatannya masih ragu-ragu untuk bermain lebih jauh. Dengan masih malu-malu istriku menutupi dadanya.
“Jangan, ah…. nanti gimana kalo kepergok suamiku…?” terdengar istriku berkata lirih.
“Gak usah takut, Ci. Suaminya Cici kan masih makan di luar. Baru dua jam lagi dia datang kemari…” kata si pemijat dengan halus.
“Lagian tempat ini terkenal aman koq… Sudah banyak yang coba dan belum sekalipun ada yang ketahuan suaminya….” lanjutnya mantap.
Selesai berkata begitu, si pemijat mendekatkan mukanya ke muka istriku. Dengan lembut tapi penuh nafsu, dikulumnya bibir istriku yang ranum. Istriku tampak dengan pasrah membalasnya! Mereka bahkan sampai bermain lidah dan bertukar ludah. Sementara itu satu tangan si pemijat kembali memainkan klitoris istriku. Benar-benar seperti sepasang kekasih yang dimabuk asmara…
Karena terus diberi cumbuan yang panas dan rangsangan yang hebat di klitorisnya, istriku akhirnya menyerah. Dibukanya kedua tangannya dengan sukarela. Oleh si pemijat tangan istriku diletakkan ke samping kepala istriku dan dipegangnya erat-erat, sehingga dengan leluasa si pemijat bisa melihat dada dan ketiak istriku yang mulus dan wangi.
Si pemijat mungkin penggemar ketiak karena ketiak istriku dijilati dan diciumi terus-menerus sehingga istriku kegelian dan semakin terangsang hebat. Si pemijat mulai melepas tangan istriku tapi posisi tangannya tetap terlentang di samping kepala. Lalu ia mulai menciumi payudara istriku yang masih kencang karena kami belum mempunyai anak. Istriku kelihatan sangat menikmati putingnya diisap dan dijilati.
Selesai menikmati payudara istriku dia mulai menjilati vagina istriku yang sudah basah kuyup.
Mungkin karena sudah tidak tahan, akhirnya si pemijat bersiap-siap memasukkan kontolnya. Istriku sudah pasrah saja tak memberikan perlawanan apa pun. Sebelum melakukan penetrasi, dia melap vagina istriku, mungkin karena sudah basah dengan cairan vagina dan ludahnya.
Ketika mau masuk, istriku kelihatan tersentak agak kaget. Mungkin karena agak sakit sebab kontolnya si pemijat lebih besar dari aku punya tapi kelihatannya dia sama sekali tidak menolak. Bahkan dengan tangannya, ia membantu si pemijat memasukkan kontolnya ke dalam lubang mekinya pelan-pelan.
Mungkin itu yang ingin dirasakan oleh istriku. Istriku pernah bilang kalau kontolku nggak besar dan dia kurang menikmatinya tapi mau gimana lagi, karena sudah dikasihnya seperti ini.
Si pemijat akhirnya berhasil memasukkan kontolnya dan mulai menyodoknya sambil tidak lupa menciumi payudara istriku dan juga ketiaknya secara bergantian. Aku yang sudah tidak tahan akhirnya mengocok dan mengeluarkan maniku di kertas tisu yang aku bawa.
Si pemijat setelah sekitar 10 menit kelihatannya mau klimaks.
“Jangan dibuang di dalam ya?” Istriku yang sudah melihat gelagat si pemijat mau orgasme buru-buru ngomong.
“Ya udah, kalo gitu buka mulutnya cepat, Ci!” Perintah si pemijat.
Tanpa disuruh dua kali, istriku langsung membuka mulutnya dengan pasrah seolah mau diperiksa dokter gigi.
Akhirnya si pemijat mencabut kontolnya dan membuang maninya di muka istriku, sampai tertelan ke mulutnya segala. Istriku kelihatan puas sekali. Tampak keduanya tak lepas saling bertatapan mata selama si pemijat menghabiskan muncratan spermanya ke wajah istriku.
Begitu habis semprotannya, istriku langsung menelan semua cairan yang terkumpul di dalam mulutnya. Ia melakukan itu sambil tersenyum memandangi wajah si pemijat yang tampak kelelahan. Si pemijat berdiri mematung karena kecapekan sambil mengumpulkan kembali sisa-sisa tenaganya. Sementara itu istriku dengan telaten membersihkan sisa-sisa air mani yang menyelimuti batang kontol si pemijat sampai bersih!
Aku benar-benar merasa cemburu melihatnya karena selama ini istriku tak pernah mau menelan air maniku dan sekarang ia menikmati air mani si pemijat dengan sukacita. Tapi anehnya di satu sisi aku jadi malah terangsang hebat melihat ia melakukan hal itu bersama pria lain!
Setelah dilihatnya istriku selesai membersihkan penisnya, si pemijat menarik tangan istriku yang masih duduk bersimpuh di hadapannya supaya berdiri. Keduanya lalu saling berpelukan erat sekali sambil berdiri. Seolah keduanya saling mengucapkan terima kasih atas kenikmatan yang telah diberikan masing-masing.
Si pemijat lalu membimbing istriku untuk berbaring berdua di atas kasur sambil masih bertelanjang bulat. Istriku membaringkan kepalanya di dada si pemijat yang bidang. Terlihat kontras antara kulit istriku yang kuning langsat dengan si pemijat yang hitam gempal berotot. Dipeluknya tubuh pemuda itu erat-erat. Sementara si pemijat membelai-belai rambut dan punggung istriku.
Setelah beberapa saat istirahat, kulihat mereka mulai duduk dan beres-beres. Saat itu belum habis waktunya dua jam. Tentunya mereka berdua mengira aku masih di tempat makan.
Si pemijat dengan mesra melap air mani di tubuh dan muka istriku. Sesekali ia membersihkan air mani dari tubuh atau wajah istriku dengan jarinya dan lalu dimasukkannya ke dalam mulut istriku! Istriku tampak tersenyum dan menerimanya dengan ikhlas! Dikulumnya jemari si pemijat yang dibaluri air maninya dan diisapnya sampai bersih.
Karena masih ada waktu sekitar seperempat jam, mereka berdua masih duduk-duduk telanjang bulat di atas kasur sambil ngobrol. Setelah beberapa saat, si pemijat memakaikan BH istriku sambil sebelumnya meremas-remas lagi kedua payudaranya dengan gemas. Selesai memakaikan BH, ia menciumi leher jenjang istriku dengan mesranya, disusul dengan french kiss yang cukup lama, sekitar 5 menit. Tampak jelas mereka masih ingin melanjutkan french kiss-nya kalau saja tidak mengingat waktu dua jam yang sudah hampir habis.
Karena takut kalau-kalau aku keburu datang, mereka cepat-cepat membereskan semuanya dengan rapi. Sementara itu aku diam-diam langsung keluar dari ruko itu. Di luar aku merokok sebentar untuk menghilangkan keteganganku setelah menonton permainan panas istriku dengan si pemijat. Tak lama kemudian aku masuk lagi.
Saat aku masuk, kulihat istriku dengan wajah cerah dan berseri-seri sedang duduk di bangku ruang tunggu. Mukanya tampak bersih, sedangkan rambutnya tersisir rapi dan badannya wangi oleh parfum. Sama sekali tak nampak kalau ia baru saja bersetubuh dengan hebatnya dengan si pemijat! Benar-benar lihai istriku ini… Ternyata diam-diam dia kayak suaminya juga…
Istriku langsung mengajakku pulang.
“Nggak mau makan dulu?” tanyaku.
“Gak ah, lagi nggak laper, Pah,” tukasnya. “Nanti makan snack aja di mobil sambil pulang.”
Istriku memang biasa makan besar cuma waktu sarapan saja. Siang cuma makan kecil atau bahkan kadang dilewati. Ia memang tipe cewek yang selalu berusaha menjaga keseksian tubuhnya, terutama kalau ada sesuatu yang memotivasinya…. Atau mungkin juga karena ia sudah cukup banyak minum protein dari sperma si pemijat hari ini?
Kugandeng tangan istriku dengan mesra untuk keluar dari panti pijat itu. Setelah basa-basi menyapa laki-laki yang baru saja menyetubuhi istriku, yang kini sedang berjaga di bagian resepsionis, istriku berkata padaku.
“Pah, lain kali Mamah dipijatnya di sini aja ya, sekalian Papah bisa jalan-jalan kan liat aksesoris mobil?”
“Oh gitu, jadi gak mau lagi ke Bersih Sehat?”
“Nggak, ah… Di sini juga enak koq…” kata istriku sambil menggelayut mesra di tanganku.
“Ya, udah. Terserah Mamah aja…” kataku datar pura-pura tidak tahu akal bulusnya.
Melalui kaca gelap dari pintu keluar yang memantulkan bayangan, sekilas bisa kulihat istriku menoleh ke si pemijat dan mereka saling mengedipkan mata setelah mendengar persetujuanku. Pastinya mereka sudah janjian untuk ketemu lagi. Istriku memang maniak pijat, sama seperti diriku. Paling tidak seminggu dua minggu sekali dia kuantar ke panti pijat.
Kami lalu keluar bangunan ruko dan berjalan bergandengan dengan mesra ke mobil kami.
TAMAT

NGENTOT KEPONAKAN

Hari itu aku pulang agak cepat karena ada beberapa klien yang mengubah jadwal appointmentnya, aku turun didepan pagar danmeminta Pak Supir untuk langsung menuju kantor suamiku, toh aku tidak ada rencana pergi lagi hari ini.
Suasana rumah terasa sepi, aku melirik jam tanganku, pantas…baru pukul dua lewat sekarang ini, masih siang dan kedua anak – anakku belum pulang dari sekolah, yang bungsu sekarang sudah SMP kelas 1 dan kakaknya SMP kelas 3, kuingat mereka mengatakan siang ini ada Eskul sehingga pulang agak sore.
Saat melewati kamar di lantai bawah, aku tercekat…kudengar suara nafas yang agak memburu dan desah tertahan…dan semakin jelas ketika aku mendekat, kulihat pintu kamar tidak tertutup rapat dan ada sedikit celah yang memungkinkan aku bias melihat isi kamar dari pantulan cermin yang terletak berserangan dengan letak pintu, dan kini aku yang terhenyak.
Suatu perasaan ‘menggelitik’ mulai menerpaku…turun ke kebawah ke antara kedua kaki ku…aku tahu kalau kemaluanku mulai melembab menyaksikan pemandangan itu.
Dari pantulan cermin kulihat Dino, keponakan suamiku telentang diatas ranjang, telanjang dan tangannya sedang menggenggam kemaluannya, bergerak teratur naik turun, tentu saja aku tahu kalau pemuda itu sedang bermasturbasi, namun yang membuatku terpana adalah kemaluannya itu…, besar dan panjang…sekilas terlihat kalau genggaman tangan pemuda itu sama sekali tak menutupi kepala kemaluannya yang Nampak merah dan berkilauan.
Dino masih mendesah perlahan dan tiba tiba ia mempercepat gerakan tangannya lalau tubuhnya mengejang dan dari kepala kemaluannya keluar dengan semprotan yang cukup keras melambung keudara dan cairan itu mendarat didadanya, beberapa kali kepala kemaluan itu Nampak menyemprotkan cairan dan akhirnya dengan lesu tangan pemuda berusia 20 tahun itu mengendur dan menggapai tissue di meja sisi ranjang
Aku yang sempat terpana segera sadar dan cepat cepat menuju kamarku, kalau saja sampai terlihat, aku…tantenya menontonnya bermartubasi wah……………
Ketika aku mengganti pakaian dengan baju santai.. aku baru menyadari kalau celana dalamku ternyata sangat basah……………
Tanganku sudah menyelinap kedalam celana dalam yang kukenakan.. dan jari-jariku memainkan clitorisku.., aku semakin basah…dan pikiranku semakin menerawang membayangkan kemaluan muda yang besar dan kekar itu………, dan akhirnya….dengan lenguhan dan desah tertahan aku mencapai orgasme ku…ah…tapi tak senikmat yang kuinginkan.
Perkawinanku sudah menginjak tahun kelima belas, aku tidak bisa mengatakan kalau aku tidak bahagia, suamiku baik, perhatian, dengan 2 anak yang sehat dan memenuhi harapan setiap orang tua, namun aku juga tidak bias mengatakn kalau aku puas dengan kehidupan sexku.
Suamiku selain sibuk juga hanya menjadikan sex sebagai pemenuhan kewajiban, memang setiap kali kami berhubungan sex aku bias terpuaskan, namun frekuensi yang jarang, kadang belum tentu seminggu sekali sesungguhnya jauh dari yang sesungguhnya kuharapkan.
Untunglah aku juga memiliki kesibukan, sebagai beauty consultan sebuah perusahaan kosmetik terkemuka aku memiliki jadwal yang cukup padat, namun berselingkuh sungguh sebelumnya tidak pernah terlintas dalam pikiranku.
Sambil rebah aku terus menerawang ………pada awalnya aku agak keberatan ketika suamiku menyampaikan bahwa Dino keponakannya yang hendak melanjutkan kuliah di kota kami untuk sementara akan tinggal di rumah kami sampai mendapatkan tempat kost yang sesuai.
Aku merasa bahwa kehadiran orang lain akan mengganggu privacy kami yang selama ini tenang, di rumah kami hanya berempat, aku, suamiku dan kedua anakku yang masih SD dan SMP, serta seorang pembantu yang sudah lama ikut kami.
“Pikirkanlah ma…” kata suamiku ketika untuk kesekian kalinya menanyakan jawabanku,
“Dulu papa sempat dibantu oleh Tante Ina, ibunya Dino ketika kuliah dan almarhum Oom Broto masih hidup, Papa pikir paling tidak bisalah membalas budi baik mereka dulu, dan Papa dengar dino itu anak yang baik, sopan dan malah bias membantu Andre dan Tony dengan pelajaran mereka kan ?” suamiku mencoba meyakinkanku.
Aku mengalah dan berpikir tidak ada salahnya mencoba lagi pula kami masih ada kamar kosong dilantai bawah.
Ketika Dino datang aku cukup senang karena pemuda yang kecilnya kurus itu kini telah menjelma menjadi pemuda yang tinggi, kekar, lumayan ganteng dan memiliki sikap yang sopan, pun setelah dia tinggal dirumah kami pemuda itu tetap sangat sopan dan ringan tangan, membantu semua yang bisa dikerjakannya, anak anak pun senang karena dengan senang hati Dino membantu pelajaran mereka.
Selama beberapa bulan ini tanpa terasa Dino sudah menjadi bagian dari keluarga kami, dan aku tidak pernah sebelumnya memandang Dino sebagai seorang lelaki.
Namun kejadian tadi secara total mengubah pandanganku………………
Rasa penasaran yang sedemikian besar mebuatku ingin mengetahui lebih jauh tentang pemuda itu, aku keluar dari kamar dan menuruni tangga sambil memanggilnya.
“Din…Dino…sibuk ?” tanyaku ketika aku melihatnya
“Nggak tante…ada yang bisa dibantu?” tanyanya dengan sopan, pemuda itu sudah keluar dari kamarnya, dan tentu saja sudah mengenakan jeans dan kaos yang mencetak tubuh kekarnya.
“Tante lapar… boleh nggak tolongin tante beliin nasi bungkus di restoran padang?, kalau nyuruh si bibik nanti lama, kamu kan naik motor pasti lebih cepat, beli 2 bungkus ya.. kamu temenin tante makan” kataku lagi.
“Baik tante” jawabnya dan setelah menerima uang yang aku berikan ia melesat pergi
Setelah suara deru motornya terdengar menjauh aku bergegas ke kamarnya, masih kutemukan tissue yang telah teremas dan tergeletak dimeja disamping tempat tidurnya, dan kulihat kalau laptopnya masih dalam keadaan menyala.
Dengan cepat aku mencoba melihat isi computer pemuda itu dan sungguh terperanjat aku melihat di my picture foto foto ku terpampang disana.
Foto foto itu adalah foto-foto yang dibuat saat kami rekreasi, makan di restoran dan segudang kegiatan lain, namun sudah di cropping dan tertinggal hanya diriku seorang, semua diberi nama dengan awalan ‘tanteku yang cantik
Aku tidak berani terlalu lama membongkar data data yang ada karena selain tidak terlalu mahir, juga agak schok dengan kenyataan yang ada…Dino..? …Menilaiku cantik ..?
“Tumben kamu dirumah, nggak ada kegiatan hari ini ?” tanyaku sambil menikmati nasi bungkus yang tadi dibeli.
“Nggak Tante.. hari ini kebetulan jadwal kuliah kosong” jawab Dino
“Kok nggak ke pacar kamu?” tanyaku lagi sambil menjangkau gelas minum
“Wah..nggak punya Tante, selain nggak ada yang mau juga Dino mau cepet cepet selesai kuliah” katanya dengan wajah memerah.
“Nggak ada yang mau ?..mana mungkin ..kamu tuh ganteng lho.., kamu ‘kali yang nolak terus” kataku lagi.
“Iya ..Tante, nggak ada yang mau..” wajah anak muda itu semakin memerah.
“Ok.. deh..” kataku setelah meneguk minumanku, “Tante mau istirahat dulu ya…, mumpung pas bias pulang siang…” kataku sambil meninggalkan ruang makan menuju kamar dan sambil berjalan aku merasa betapa mata anak muda mengawasi ayunan pinggulku saat berjalan.
Hampir aku terlelap ketika suara ramai menggetarkan gendang telingaku…dan anak anakku menerobos masuk kamar, mengucapkan salam dan bergantian mengecup pipiku, pikiran dan perhatiankupun kini kembali ke dunia ‘nyata’ dan kesibukan sebagai Ibu rumah tangga berlangsung seperti biasa.
“Aduh Pa..Mama nggak bisa, besok ada presentasi dan seminar penting, dan Mama harus menyajikan materi yang telah disiapkan team dihadapan para audience” jawabku ketika suamiku memintaku untuk menemaninya menengok kebun kami di daerah pegunungan.
“Tapi kan besok hari Sabtu..izin sajalah, kasihan anak – anak, Papa sudah janji sama mereka” kata suamiku lagi.
“Habis Papa sih.. bikin rencana nggak ngomong dulu.., nggak mungkin Mama membatalkan begitu saja, siapa yang bisa menggantikan ?, ajak Dino juga biar ada yang bantu papa jaga anak – anak” jawabku lagi.
“Hmm.. sudah kuajak, tapi besok dia ada ujian katanya” suamiku menjawab.
“Ok..lah, tapi si Bibik dibawa ya Ma, biar dia bantu mengawasi anak – anak, soalnya Mang Abdul penjaga kebun kita sudah wanti-wanti kalau masalah pagar disana sudah mendesak..nanti kalau ada yang nyerobot jadi repot” suamiku akhirnya mengalah.
“Boleh, ajak aja si Bibik, Mama juga akan lebih tenang..”jawabku, Bibik pembantu kami itu sudah ikut kami sejak aku masih kecil dan setelah aku berumah tangga aku memamng minta kepada orang tuaku agar Bibik bisa ikut aku, pada usianya yang menjelang 60 tahun dia masih sangat sehat dan mampu mengerjakan semua sebaik dulu.
Pukul dua siang seminar dan presentasi produk baru sudah selesai dan aku segera meluncur pulang, di mobil aku sempat menelpon anak – anak dan antusiasme dalam suara mereka sedikit banyak membuatku merasa tidak enak…untunglah mereka bergembira pikirku.
“Bu masih ada rencana pergi..?” Tanya pak Udin sopir yang juga sudah lama ikut kami.
“Tidak Pak., kenapa..?” tanyaku
“Kalau boleh saya mau ijin Bu, anak saya hari ini dating dari desa..kangen juga sudah lama nggak ketemu”jawab sopir tua dengan sopan.
“Oh..boleh Pak.. “ kataku member ijin.
Setelah memarkir mobil di garasi pak Udin pamit dan aku masuk rumah yang kali ini benar benar sepi.
“Lho..sudah pulang tante..?” suara Dino mengejutkanku
“Sudah selesai seminarnya, dan kamu katanya ujian..? jawabku sambil bertanya.
“Sudah tadi tante.. dari Jam 8.00 sampai jam 12.00, habis itu langsung pulang” jawab pemuda itu.
“Kamu sudah makan..?” tanyaku lagi.
“Juga sudah..tante sudah makan ?, kalau belum biar Dino siapkan” katanya menawarkan diri.
“Sudah tadi diseminar tapi kalau nggak keberatan bikini tante minuman dingin dong…dikulkas kayaknya masih ada juice ..” kataku
“Baik Tante” jawab pemuda itu patuh.
“Trims.., Tante salin baju dulu ya..? kataku sambil melangkahkan kakiu naik tangga menuju kamarku.
Setelah membersihkan diri, aku mengikat rambutku ekor kuda, dan aku agak lama menentukan pakaianku…..tiba tiba saja terbersit pikiran nakalku ingin menggoda pemuda itu.
Akhirnya aku memilih baju longgar dan rok mini yang biasa kugunakan saat main tennis, aku sengaja tidak mengenakan BH sehingga payudaraku menggantung bebas, dengan tinggi 160 Cm, berkulit putih, aku tidak memiliki payudara seperti Pamela Anderson, tapi dengan usia yang menjelang 40, payudara dengan BH No. 36 B masih tegak dan belum terlalu turun.
Wajahku tidaklah terlalu cantik, mataku agak sipit, maklum keturunan Chinese, tapi aku tahu kalau aku cukup menarik dengan hidung mancung dan bibir yang penuh walau tidak tebal.
Ketika aku melangkah turun sekilas kulihat Dino menatapku dengan terpesona, namun aku berpura-pura tidak menyadarinya dan sambil menerima gelas juice yang diangsurkannya aku mengajaknya duduk disofa depan TV. Dan dengan patuh Dino menurut, kulihat tangannya membawa sebuah buku.
Siang hari begini mana ada acara TV yang menarik?, maka akupun mengajaknya ngobrol.
“Buku apa itu Din..?’” tanyaku.
“Oh.. ini .. tentang akupunktur dan anatomi serta susunan syaraf manusia Tan…” jawabnya
“Lho..kamu ini kuliah di ekonomi atau mau jadi akupnktur?”
“Ah…ini sekedar iseng … buat nambah pengetahuan..habis jenuh belajar ekonomi terus..buta refreshing..gitu..” jawabnya lagi.
“Biasanya anak muda tuh kalau refreshing baca nya buku porno” jawabku sembarangan.
“Ah..Tante..nggak semua dong begitu” jawabnya dengan wajah anak muda itu memerah dan dari sudut mataku aku menilainya, dengan tinggi diatas 170 Cm, rutin kefitness menjadikannya kekar dan berisi dengan perut yang rata, rambut ikal bergelombang dan sudut mulut yang membuat wajahnya nampak ramah sesungguhnya pemuda berusia 20 tahun ini sangat menarik.
“Terus apalagi yang diajarin buku itu?” tanyaku
“Ya macam – macam Tan.. termasuk refleksiologi” jawabnya cepat.
“Refleksi, kayak pijat refleksi gitu………?” tanyaku
“Iya betul” jawabnya lagi.
Pikiran untuk menggodanya semakin kuat menerpa hatiku dan sikap sopan serta malu – malu pemuda ini menjadikanku semakin ingin menggodanya.
“Berarti kamu sudah bisa dong..?” tanyaku
“Wah nggak tahu Tante..belum pernah dipraktekan, kan nggak gampang mencari sukarelawan untuk jadi kelinci percobaan” jawabnya tersenyum.
“Ya udah…kebetulan Tante lagi santai..ayo kamu praktek ilmumu”
Tanpa menunggu aku pindah kesofa panjang dan telungkup disana.
“Lho..kok diam…?, ayo kamu coba refleksi yang kamu pelajari” kataku dan saat aku mendongak aku melihat wajahnya seperti tidak percaya menatapku.
“Nggak..ah…Dino nggak berani…”jawabnya
“Iya deh…Tante sudah tua….pasti kamu segan ya merefleksi orang tua” kataku menggoda
“Ih.. Tante sama sekali nggak tua, Tante cantik sekali” jawabnya dan terkejut sendiri dengan pujiannya
“Cantik?, memang kamu pikir tante cantik ?” tanyaku
“Tapi……….”Jawabnya ragu
“Tapi apa..? pelan pelan saja.., jangan pakai tenaga dulu…” aku meyakinkannya walau aku tahu maksudnya ‘tidak berani’ itu bukan masalah pijatnya.
Dengan wajah seakan – akan ‘apa boleh buat’ Dino beringsut dan duduk diujung sofa dekat kakiku.
Tangannya agak basah, dingin dan sedikit gemetar ketika ia menyentuh telapak kakiku.
“Kok tanganmu dingin sih…?” tanyaku
“Nggak apa – apa kok Tan..”suaranya agak serak kertika ia menjawab.
Tangan kekar itu lalu mulai memegang kaki kiriku dan menekan tapak kakiku, hatiku juga bergemuruh tidak karuan..gila…masa cuma dipegang tapak kaki saja aku mulai hangat diantara kedua pahaku.
Setelah beberapa lama ia memijat kedua tapak kakiku akhirnya aku yang tidak tahan
Aku berbalik mengubah posisi dan setengan duduk dengan berselonjor
“Ah.. kamu jadi bikin Tante pegel deh.., kamu pijitin kaki Tante ya, pijat biasa saja Ok..?” kataku
“Ba..baik..Tante..” Jawabnya agak terbata
“kamu duduknya agak kesini dikit….nah…gitu” kataku menggurui.
Demikianlah Dino kini duduk dekat pinggangku, membelakangiku dan tangannya memijit mijit lembut.
“Mmmh..enak juga pijitan kamu Din..terus aja keatas sampai paha..nggak apa kok” dan kakiku yang satunya kutekuk, lupa kalau aku mengenakan mini skirt sehingga pasti Dino bisa melihat celana dalamku terpampang.
pantantnya sudah diatas lututku dan hatiku juga semakin terbawa oleh rasa terangsang yang mulai mempengaruhiku.
Aku menggapai gelas minumku dan mencoba minum tanpa merubah posisi, suatu pikiran nakal lain menyergapku dan toh dia sedang membelakangiku, dengan sengaja aku menumpahkan juice yang tersisa kebadanku setelah sebelumnya menyenggol punggungnya.
“Aduh..maaf Tante…” Kata Dino terkejut ketika melihat cairan juice itu membasahi perutku hingga kepaha.
“nggak apa…Din..Tante yang salah” jawabku
“Din..tolong ambil handuk kecil di kamar mandi ya…” katku lagi dan dengan setengah berlari pemuda itu melesat, sempat kulihat kalau bagian depan celana yang dikenakannya menggembung. Aku tersenyum.
“Iya disitu yang basah..agak keatas…”kataku ketika Dino sudah kembali dan mengelap pahaku yang basah
“Tapi ..basahnya kedalam …Din..kamu tolong T ante ya.. “ kataku lalu kuangkat baju gombrong yang kukenakan hingga atas dan sedikit bagian payudaraku terlihat.
Dengan teliti dan hati hati anak muda itu mengelap tubuhku dengan handuk yang diambilnya, sambil berlutut disamping sofa.
“Nggak apa – apa ya Din..tolongin tante..” kataku lagi..sambil menatap wajah yang berada dekat dengan perutku itu.
“I..I..Iya tante…jawabnya dengan suara yang hamper tk terdengar.
“Kebawah Din…ah… rok nya mengganggu..lalu dengan cepat aku meloloskan rok tennis yang kukenakan dan kini aku setengah terbaring dengan hanya bercelan dalam dibagian bawah.
Semakin gemetar tangan Dino mengelap pahaku dan perutku.
“Tapi bagian dalam juga basah Din…”kataku lagi
“Lepaskan celana dalam tante ya..biar kamu leluasa” aku meyuruhnya
Kini jelas terpampang didepan wajahnya kemaluanku, dengan bulu yang tercukur rapih , dan aku agak merenggangkan kakiku sehingga rekahannya terlihat olehnya.
Nafas pemuda itu sudah sangat memburu dan akupun merasa semakin basah…dengan tangan kiriku aku mengambil handuk yang digunakannya dan melemparkannya entah kemana.., lalu kutuntun jari jari tangan yang kekar itu menyentuh dan sedikit memasuki lubang kemaluan yang telah membasah itu.
Tangan kananku tahu tahu sudah meremas gelembung depan celana pemuda itu, dan dengan lirih aku berkata “Din..kmau sudah melihat tante punya.., boleh tante melihat punyamu..?”
Wajah yang semakin memerah itu hanya mengangguk dan dia berdiri didepanku membuka ikat pinggangnya dan aku membantunya dengan sekali tarik aku menurunkan celana yang dikenakannya termasuk celana dalamnya.
‘Prang’ Kemaluan yang sudah mengeras itu berdiri dan menunjuk depan wahaku, dan aku sungguh harus mengagumi keindahanmya, dengan otot yang tampak melingkar, kepala yang besar kemerahan dan tanpa menunggu aku mencoba menggenggamnya.
Aku yakin kalau panjangnya pasti lebih dari delapan belas centimeter dengan lingkar yang besar dan buah zakar yang menggantung, ditutupi bulu – bulu yang agak keriting.
Kedua tanganku tak henti mengusap dan menggenggamnya dengan sesekali tangan kiriku mengusap buah zakarnya dan tanpa dapt menahan kepala kemaluan itu sudah masuk dalam mulutku.
Hanya sepertiga mungkin yang bisa masuk mulutku.. dan lidahku mulai menari, menjilat dan mengecup, menghisap dan sesekali batang kemaluan itu kugigit perlahan.
Kuminta ia duduk dan kami bertukar tempat, aku yang kini berlutut didepannya dan ia duduk di sofa, dengan isyarat kusuruh ia melepaskan kaos yang dikenakannya dan sesekali tanganku membelai dada yang kekar itu.
Aku sudah melepaskan baju gombrong yang kukenakan…dan kini kami sama sama sudah tak berpakaian, aku terus menjilat dan menghisap kemaluan Dino dengan penuh nafsu dan desahan serta erangan tak tertahankan keluar dari mulut pemuda itu.
“Ahhh..tante…enak….aduh….hhh”
“Ssshhh….aaaahhh…aduh Tante….”
Denyutan dibatang kemaluan itu semakin keras dan aku tahu kalau pemuda itu mulai tak tahan, dengan kepala kemaluanitu dalam mulutku tanganku melakukan gerakan mengocok dan tangan satunya meremas zakarnya….
“Tanteeee…..ahhh..oohhh….ssssshhhhh” agak berteriak pemuda itu dan sebuah semburan kuat dari lubang dikepala kemaluan itu mengenai belakang lidahku membuatku hamper tersedak lalu memenuhi mulutku dengan cairan kental dan panas yang tanpa berpikir kutelan habis…., namun semburan itu tidak cuma sekali, beberapa kali dalam jumlah yang cukup banyak, dan kecepatanku menelan tidak sebanding dengan kecepatan semburan itu.., sebagian keluar dari sisi bibirku…namun aku taatp tidak melepaskan jepitan bibirku dikepala kemaluan keponakan suamiku itu hingga berhenti, lalu dengan lidahkua aku membersihkannya, lalu mendongak menatapnya dengan tersenyum.
“Enak…?” tanyaku…?
Ia hanya mengangguk dan tangannya mengusap kepalaku.
“gantian …” bisikku dan kini aku telentang disofa.
Kuminta Dino mengulum pentil payudaraku dan lidahnya bergerak sesuai perintahku. Aku tahu kalau anak muda itu masih ‘hijau’ maka aku ‘menuntunya’ untuk menelusuri tubuhku dengan lidahnya dan mengajarkannya bagaimana seharusnya dia menggunakan lidahnya ketika mulutnya mencapai kemaluanku
“ya..disitu…ahhh…..di emut Din…emut clitoris tante…ahhhh, yah masukan lidahmu …ohhh….” namun irama yang tidak konstan serta pecahnya perhatian antara menikmati dan menyuruhnya membuatku sulit mencapai puncak yang kudambakan.
Belum lima menit Dino menjilatiku aku melihat kalau kemaluannya sudah mengeras lagi…dasar anak muda………………………….
Kusuruh Dino telentang dan dengan posisi diatas aku mengarahkan kemaluannya memasuki kemaluanku yang sudah teramat basah …….dengan perlahan aku menurunkan pinggulku dan kepala kemaluan yang besar itu, jauh lebih besar dari milik suamiku mulai menembus masuk….cukup lama aku berjuang agar kemaluan itu bisa menembus masuk kemaluanku yang ternyata cukup sempit untuk miliknya dan akhirnya setelah hamper semua terbenam aku mulai bergerak, kedepan …kebelakang kadang pinggulku berputar dan naik turun.
Dino cukup kreatif…. Tangannya juga bekerja meremas dan sesekali kepalanya terangkat mencium dan mengulum pentil payudaraku.
“Ssshh…ah.. Dino….batangmua besar..aduh..enak….” aku mulai meracau dan seirama denga gerakanku, aku merasa gelombang kenikmatan mulai menerjang dan naik…naik….dan AAAhhhhhhhhhhh……..dengan setengah berteriak aku mencapai orgasmeku, orgasme yang sangat dahsyat yang sudah betahun tahun tidak pernah bisa diberikan suamiku.
Aku ambruk didada pemuda itu dan bibirku mencari bibirnya, kami berciuman cukup lama.
Aku tahu kalau Dino masih belum ‘keluar’ lagi…, namun aku sudah terlalu lelah untuk berada diatas.., maka aku melepaskan diri..menyuruhnya diatas dan kini dengan aku dibawah kakiu terbuka lebar dengan salah satu kakiku menyangkut kesenderan sofa dan Dino dengan mudah kali ini memasukiku.
Gerakan anak muda itu teratur dan terasa bagaimana kemaluan besar itu menusuk dan mengexplorasi bagian dalam kemaluanku hingga bagian yang belum tersenah tersentuh oleh suamiku dan gelinjang serta perasaan nikmta yang tak tertahankan membuat gelombang menuju orgasme kembali menerjangku.
Dino semakin mempercepat gerakannya dan aku mencoba mengimbangi gerakannya dengan goyangan pinggulku dan akhirnya denga tertahan “Tante..Dino mau keluar……”
“Keluarin Din……” dan aku menjepit pinggang pemuda itu dengan kedua kaki yang kutautkan sehingga kemaluannya terbenam semakin dalam dan akhirnya dengan erangan keras bersamaan dengan orgasmeku, aku merasakan cairan hangat menyemprot jauh didalam..
Suara desahan, erangan dan nafas memburu kami terdengar jelas dikeheningan ruangan dan akhirnya kami berdua melemas berpelukan erat.
“Din…., maafin Tante ya…., Tante membuatmu melakukan ini, lupa kalau Tante sudah tua” kataku
“Tante…., Dino selalu mengagumi Tante…tante adalah wanita paling cantik yang dino kenal…dan Tante sama sekali tidak tua…” jawabnya sambil mengecup bibirku.
“Tapi ini tidak bisa jadi kebiasaan Din…., kalau Oom tahu………..” kataku tidak melanjutkan.
“Dino tahu, ……. Tante…jangan kuatir”
Sore itu kami banyak bercakap – cakap dan tidak merasa perlu mengenakan pakaian kami, dan sebelum maghrib tiba kami menyelesaikan permainan yang ketiga kalinya, kali ini dia memasukan kemaluannya dalam posisi dari belakang dan diselesaikan dengan posisi misionari…kembali rahimku menerima siraman sperma hangat yang menyemprot dan memberikanku kenikmatan yang sudah hamper terlupakan.
Pukul 8 malam anak – anak dan suamiku pulang dan malam itu aku tidur dengan sangat nyenyaknya.
Cerita seks kali ini bersambung, ini adalah cerita bagian pertama perselingkuhan antara tante dengan keponakan, tante nya yang cantik menggoda keponakannya sendiri yang bertubuh kekar, nantikan lanjutan cerita kami dalam ngentot keponakan bagian kedua. sampai jupa….

Sumber : http://cerita.modelperawan.com/tante-ngentot-keponakan/

BERCINTA BERSAMA KAKAK

Cerita ini benar apa adanya, ini pertama kali saya mencoba untuk memberitahukan hal yang saya alami beberapa tahun yang lalu.
Nama saya Charles, umur 28 Tahun. Saya sekarang ini masih single alias bujangan dan masih tinggal bersama orang tua. Saya mempunyai seorang kakak, namanya Jovita. Umur kakak saya sekarang ini 35 Tahun dan telah bersuami namun belum memiliki anak.
Hal yang saya alami ini terjadi sekitar 8 tahun lalu. Pada saat itu saya masih berumur 20 tahun dan kakak saya berumur 27 tahun. Sejujurnya nafsu sex saya sangat besar, dan juga berkeinginan untuk ML. Namun hal itu tidak berani saya lakukan karena rasa takut akan akibat yang nantinya terjadi. Oleh karena itu, saya sering melampiaskannya dengan onani sambil menonton film porno di kamar.
Kakak pada saat itu masih berpacaran, tubuhnya lumayan lah. Kulitnya putih, badannya tidak terlalu tinggi, mata besar serta buah dadanya yang berukuran sedang. Sebesar telapak tanganku, kira-kira ukurannya 34 B.
Pagi itu papa dan mama membicarakan masalah liburan keluarga bersama kami. Rencananya mereka ingin pergi berlibur ke Malaysia. Saya dan kakak senang akhirnya kami sekeluarga bisa pergi berlibur bersama-sama karena selama ini kami tidak pernah ke Malaysia bersama.
Seminggu kemudian kami pun berangkat ke Malaysia menggunakan Air asia. Perjalanannya menghabiskan waktu 3 jam. Setibanya kami di Malaysia, kami langsung menuju ke hotel untuk beristirahat. Papa dan mama sekamar, sedangkan saya dan kakak juga sekamar.
Pada malam harinya, kulihat kakak sudah tertidur pulas. Mungkin karena kecapean dan aku pun sedang mempersiapkan diri untuk beristirahat. Pada waktu hendak menuju tempat tidur, handphone kakak bergetar, kulihat ada SMS yang masuk. Karena rasa ingin tahu, saya membuka isi SMS itu yang ternyata dari pacar kakak. Kubaca SMS yang dikirim dari pacar kakak isinya hanya ucapan selamat malam dan mimpi indah. Namun di bagian bawah SMS itu terdapat kata yang membuatku kaget. Di bagian akhir SMS itu tertulis “ Sayang nanti kalau kamu pulang, bantu ngemut burung ku yach ? Nanti aku juga akan membantu untuk membuatmu orgasme..hehehe….Enak rasanya..”
Setelah kubaca isi SMS itu aku kaget bukan main. Tak kuduga kakak sudah pernah ML bersama pacarnya. Aku simpan kembali handphonenya. Aku akan menanyakannya besok pagi pikirku dalam hati.
Keesokan harinya, waktu aku bangun kakak baru keluar dari kamar mandi. Kakak baru bangun yah ? kataku. Ia habis pipis nih, katanya. Sewaktu ia naik ke tempat tidurnya, aku pun memberanikan diri untuk menanyakan hal semalam yang kubaca dari handphonenya.
Kak, ada yang ingin Charles tanyain. Ada apa ? jawabnya. Apa kakak sudah pernah ML sama pacar kakak ? Mendengar pertanyaanku, muka kakak tiba-tiba pucat. Ia terdiam sejenak, lalu ia kerkata dengan perlahan ia Charles kakak sudah pernah ML dengan pacar kakak. Koq kamu tahu ? tanyanya, ia kak tadi malam handphone kakak bergetar dan tidak sengaja aku baca isi SMS dari pacar kakak. Charles minta maaf yah. Iya-iya ngak apa koq.
Lalu aku melanjutkan bertanya Kak enak yah ML ? dia menjawab pertama kali sih sakit dan perih karena kakak masih perawan, tapi setelah itu rasanya enak banget. Kamu jangan ngomong ke papa sama mama yah. Iya jawabku sambil memperhatikan kakak berbicara.
Kak bisa jelaskan ke aku gimana cara ML itu ? tanyaku,
Susah untuk di jelaskan nih. Emang kamu belum pernah coba yah ? tanyanya.
Belum pernah kak, jawabku.
Kamu mau kakak ajarin ? jawabnya.
Mendengar kakak berbicara itu aku kaget. Loh kak mana bisa kita gituan ? Jawabku.
Emang sih sebenarnya ga bisa, itu kan sama aja hubungan terlarang, bisa-bisa dosa. Tapi kalau kamu mau tahu rasanya gimana yah harus coba prakteknya. Gimana ? tanyanya.
Tapi kalau kakak nanti hamil gimana donk ? tanyaku.
Kan bisa pakai kondom ? jadi ga bakal hamil deh. Kamu nanti pergi beli kondomnya di mini market yang ada di luar hotel yah. Ntar malam kakak ajarin. Jawabnya.
Iya kak nanti aku beli. Jawabku.
Kami pun segera bersiap untuk pergi bersama papa dan mama untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Malaysia. Setelah makan malam di luar hotel papa, mama dan kakak sudah kembali ke kamar, tapi aku menyempatkan diri pergi ke mini market untuk membeli kondom dulu baru balik ke kamar.
Sesampainya di kamar, kulihat kakak baru selesai mandi dan masih mengenakan handuk untuk menutupi bagian tubuhnya. Kamu dari mana ? tanyanya. Dari mini market kak, kan tadi pagi di suruh beli kondom, jawabku. Oh iya kakak sampai lupa. Papa dan mama sudah tidur ? tanyanya. Rasanya sudah kak, soalnya tadi sewaktu aku ketuk pintu kamarnya ga ada yang bukain.
Kamu pergi mandi sana, perintahnya. Iya kak, jawabku.
Sehabis mandi, aku juga mengenakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhku. Sewaktu keluar dari kamar mandi, kulihat kakak sudah berada di atas tempat tidurnya sambil membuka bungkus kondom yang baru kubeli tadi.
Kemari naik ke tempat tidur kakak, perintahnya.
Iya kak, jawabku.
Sekarang kamu lihat yah baik-baik tubuh kakak. Belum sempat aku menjawab, kakak sudah membuka handuk yang tadi ia pakai untuk menutupi tubuhnya. Sentak aku kaget dan terdiam melihat tubuh kakakku yang begitu mulus serta buah dadanya yang menggantung dan kulihat vaginanya yang tidak di tumbuhi oleh bulu. Mungkin kakak juga memotong bulu nya, pikirku dalam hati karena aku juga memotong bulu yang berada di sekitar burungku.
Masih asyik melihat tubuh kakak, tiba-tiba kakak berkata “ sini kamu remas atau apakan buah dada kakak terserah kamu deh. Dengan hati-hati aku memegang buah dada yang berukuran 34 B itu. Begitu aku memegang buah dada nya, Nampak wajah kakak yang sedang menikmati sentuhanku. Kesempatanku untuk mempraktekkan aksi pemain video porno yang aku sering nonton di kamar. Pikirku dalam hati.
Sambil memegang, aku sedikit meremas dan memutar-mutar puting susunya. Oh…umm…suara yang keluar dari mulut kakak. Semakin bersemangat aku beraksi mendengar suara kakak yang terangsang. Aku langsung mencium dan mengisap puting susu nya. Sesekali aku gigit kecil putingnya. Sungguh nikmat rasanya. Rupanya ini rasanya mengulum buah dada, pikirku dalam hati. Namun aku tak mau pikirkan itu, aku lanjutkan aksiku dengan meremas buah dada sebelahnya..tiba-tiba ia menarik kepalaku.
Kakak sudah basah, sini buka handuk kamu. Aku pun membuka handuk yang menutupi sebagian tubuhku.
Melihat burungku yang sudah berdiri tegang, kakak tersenyum dan langsung menarik tubuhku sampai aku tertidur di ranjang. Tiba-tiba dia sudah berada di dekat selangkanganku dan sudah memegang burungku . aku merasa sensasi yang belum pernah kurasakan. Sambil memegang kakak berkata sekarang kamu rasakan gimana enaknya di emmut..
Tangannya langsung mengocok burungku sambil sesekali lidahnya ia permainkan di sekitar kepala burungku..oh…enak sekali kak…jangan berhenti…kataku..
Semakin bersemangat ia beraksi setelah mendengar eranganku, tiba-tiba burungku ia masukkan ke dalam mulutnya sambil mengisap dan mengocoknya. Muka ku merasa panas. Setelah kakak puas memainkan burungku, kakak menyuruhku untuk membelai vaginanya.
Aku patuh dengan perintahnya. Begitu ku belai, ia tersentak dan memegang dadanya sendiri. Ku coba menggerakkan tanganku di daerah klitorisnya. Ia pun seperti keenakan dengan tindakanku. Semakin bersemangat aku bermain di sekitar klitoris kakak. Kucoba mainkan dengan lidahku sambil sesekali aku gigit klitorisnya dan menghisapnya..sensasi ini sungguh luar biasa…jantungku berdetak kencang…
Ohh..enak sekali…kamu buat kakak basah sekali Charles. Sering nonton bokep yah ? tanyanya.
Ia kak..jawabku sambil tersenyum. Pantess…jawabnya.
Sini burungmu, kakak pakaikan kondom. Kakak sudah ga tahan. Selesai memakaikan kondom, kakak menyuruhku berbaring.
Ternyata dia suka dengan posisi Women on Top. Begitu aku berbaring, ia memegang burungku dan berusaha untuk memasukkannya ke dalam vaginanya yang sudah basah karena aksiku tadi. Begitu burungku menyentuh bibir vaginanya, ia mendesah. Akhh….ahhkk… dan masuklah burungku ke dalam vaginanya.
Dia pun menggerakkan badnnya dengan lincah sambil sesekali memutarkan pinggulnya. Sungguh nikmat rasanya.. kak enak banget kak.. rasanya seperti di jepit-jepit kak..enakk ouhhh…ohh….mendengar suaraku kakak semakin memompa tubuhnya yang sedang berada di atasku..akh…akkh…enakk…oh….
Aku sudah mau orgasme Charles..akh…semakin ia percepat gerakannya…2menit kemudian kakak pun orgasme. Ackhhh…akuu…datang…ahhh…kurasa cairan panas yang mengalir turun di sekitar burungku. Kupikir itu adalah cairan milik kakak karena orgasme tadi..ia pun tersenyum melihatku.
Lalu aku dengan berani meminta kakakku untuk mengganti posisi. Sekarang aku mau ia nungging alias Doggy Style. Ia pun tersenyum dan menuruti kata-kataku. Begitu ia sudah nungging kulihat vaginanya dari belakang, sungguh nikmat melihat vaginanya karena daging di sekitar bibir nya begitu tebal. Perlahan ku masukkan burungku ke dalam vaginanya, oh…hangat sekali..yang ini lebih enak di bandingkan waktu kakak mengemut burungku..dengan kaku ku gerakkan maju mundur pantatku..dia pun mencoba menuntunku dengan menggerakkan pantatnya maju mundur..
Lama kelamaan gerakanku mulai stabil dan tidak kaku lagi.. sesekali aku meremas buah dada kakak yang Nampak menggantung dari belakang sambil kucium pundak dan lehernya..ia pun mengerang dengan hebat serta semakin liar menggerakkan pantatnya. Nikmat sekali kak…akhh…ku pegang pinggulnya sambil ku maju – mundurkan pantatku..sesekali ku dorong keras-keras pantatku sehingga burungku masuk lebih dalam lagi ke vaginanya..akhhh enak…kamu pinter juga yah…Charles..ahh..desahan kakak.
10 menit lamanya burungku berada di dalam vaginanya, dan kurasa spermaku akan keluar..kupercepat gerakanku dan sepertinya kakak mengerti kalau aku akan orgasme, diapun makin mempercepat gerakan pantatnya..akh….kak….oh….ouhhh…akkuu…suudahh..mauu..oh..keluar…serasa kaki, lutut, paha dan pinggangku terkunci dan kakak langsung mencabut burungku dari vaginanya dan dengan cepat ia membuka kondom yang terpasang di burungku.
Ia pun langsung mengocok dan memasukkan burungku ke dalam mulutnya…croot…ccrrooott….kurasa badanku tersentak beberapa kali…sungguh nikmat rasanya….begitu selesai kakak mengeluarkan sperma yang ada di dalam mulutnya. Aku pun langsung berbaring di tempat tidur..kami melewati malam yang indah di Malaysia. Ia pun dengan wajah kecapean berkata, gimana enakkan rasanya ??
Iya kak rasanya enak banget..terima kasih…sering-sering yah kalau bisa..sambi tersenyum kakak mencubitku dan berkata enak aja..nanti kita lihatlah gimana, jawabnya.
Kami pun melewati liburan dengan bahagia bersama papa dan mama. Sampai sekarang kami berdua masih sesekali bercinta kalau suami kakak sedang keluar kota.
Semoga dengan cerita ini saya bisa sadar bahwa apa yang telah kulakukan bersama kakak adalah salah.
Sekian dan Terima kasih.

Sumber : http://www.ceritapanas.com/sedarah/bercinta-bersama-kakak.html

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes